Rabu, 05 Juni 2013

OSILOSKOP




DEFINISI

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu.  Ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop, yaitu:
1.      Gelombang sinusoida
2.      Gelombang blok
3.      Gelombang gigi gergaji
4.      Gelombang segitiga.


FUNGSI
Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:
a.     Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
b.    Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
c.     Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
d.    Membedakan arus AC dengan arus DC.
e.     Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu. Cara menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus sbb ; F = 1/T, dimana F = freq dan T = waktu. Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal akibatnya.
Secara umum, osiloskop terdiri dari bagian-bagian yang mempunyai fungsi masing-masing. Bagian-bagian tersebut antara lain adalah







 
No
Bagian-Bagian Osiloskop
Fungsi
1
Volt atau div
Untuk mengeluarkan tegangan AC, mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
2
CH1 (Input X)
Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan posisi horizontal,
Terminal masukan pada saat pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk kalibrasi.
Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH 1 dan berkas yang nampak pada layar hanya ada satu.
3
AC-DC
Untuk memilih besaran yang diukur,  Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui posisi ini, karena signal DC akan terblokir oleh kapasitor.
 Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC dan masukan-masukan yang lain.
4
Ground
 Untuk memilih besaran yang diukur.
 Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
5
Posisi Y
 Untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah.
 Untuk menyeimbangkan DC vertical guna pemakaian channel 1 atau (Y).
Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar diam pada saat variabel diputar.
6
Variabel
 Untuk kalibrasi osiloskop.
7
Selektor pilih
 Untuk memilih Chanel yang diperlukan untuk pengukuran.
8
Layar
 Menampilkan bentuk gelombang
9
Inten
 Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop. Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan diputar ke kanan untuk memperterang.
10
Rotatin
 Mengatur posisi garis pada layar,
 Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
11
Fokus
 Menajamkan garis pada layer untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas, digunakan untuk mengatur fokus
12
Position X
 Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan. untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)
Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar (posisi arah horizontal) Switch pelipat sweep dengan menarik knop, bentuk gelombang dilipatkan 5 kali lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin.
13
Sweep time/div
Digunakan untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi (f), mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
 Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT, ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/div
 Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun square trap Cm (div) sekitar 19 tingkat besaran yang tersedia terdiri dari 0,5 s/d 0,5 second.pengoperasian X-Y didapatkan dengan memutar penuh kearah jarum jam. Perpindahan Chop-ALT-TVV-TVH. secara otomatis dari sini. Pembacaan kalibrasi sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh se arah jarum jam.
14
Mode
 Untuk memilih mode yang ada
15
Variabel
 Untuk kalibrasi waktu periode dan frekwensi.
 Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada CH 1 (Y) pada putaran maksimal ke arah jarum jam (CAL) gunanya untuk mengkalibrasi mengecek apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar CRT.
 Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi putaran maksimum arah jarum jam. (CAL) tiap tingkat dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi . 
16
Level
 Menghentikan gerak tampilan layar.
17
Exi Trigger
 Untuk trigger dari luar.
18
Power
 Untuk menghidupkan Osiloskop.
19
Cal 0,5 Vp-p
 Kalibrasi awal sebelum Osiloskop digunakan.
20
Ground
Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layer, ground Osiloskop yang dihubungkan dengan ground yang diukur.
21
CH2 ( input Y )
Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan Vertikal.
Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH 2 dan berkas yang nampak pada layar hanya satu.

















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar