DEFINISI
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal
listrik.
Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat
dari sinyal listrik. Pada kebanyakan
aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah
terhadap waktu.
Ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar
monitor osiloskop, yaitu:
1. Gelombang
sinusoida
2. Gelombang
blok
3. Gelombang
gigi gergaji
4. Gelombang
segitiga.
FUNGSI
Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa
tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada
layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka
kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal.
Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal
masukan dan sinyal keluaran. Ada beberapa
kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:
a.
Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
b.
Mengukur
frekuensi sinyal yang berosilasi.
c.
Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
d.
Membedakan
arus AC dengan arus DC.
e.
Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap
waktu.
Secara umum osiloskop hanya untuk circuit
osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah
berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol
instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu. Cara menghitung frequency tiap
detik. Dengan rumus sbb ; F = 1/T, dimana F = freq dan T = waktu. Untuk
menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat
fatal akibatnya.
Secara umum, osiloskop terdiri dari
bagian-bagian yang mempunyai fungsi masing-masing. Bagian-bagian tersebut
antara lain adalah
No
|
Bagian-Bagian Osiloskop
|
Fungsi
|
1
|
Volt atau div
|
Untuk
mengeluarkan tegangan AC, mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh
satu div di layar
|
2
|
CH1 (Input X)
|
Untuk
memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan posisi
horizontal,
Terminal masukan pada saat pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk
kalibrasi.
Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH 1
dan berkas yang nampak pada layar hanya ada satu.
|
3
|
AC-DC
|
Untuk memilih besaran yang diukur, Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan
osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi
kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan.
Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan
komponen DC-nya dikutsertakan.
Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui
posisi ini, karena signal DC akan terblokir oleh kapasitor.
Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC dan
masukan-masukan yang lain.
|
4
|
Ground
|
Untuk memilih besaran yang diukur.
Digunakan untuk melihat letak posisi ground di
layar.
|
5
|
Posisi Y
|
Untuk mengatur posisi garis atau tampilan
dilayar atas bawah.
Untuk menyeimbangkan DC vertical guna
pemakaian channel 1 atau (Y).
Penyetelan
dilakukan sampai posisi gambar diam pada saat variabel diputar.
|
6
|
Variabel
|
Untuk kalibrasi osiloskop.
|
7
|
Selektor pilih
|
Untuk memilih Chanel yang diperlukan untuk
pengukuran.
|
8
|
Layar
|
Menampilkan bentuk gelombang
|
9
|
Inten
|
Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar
Osiloskop. Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan diputar ke kanan untuk
memperterang.
|
10
|
Rotatin
|
Mengatur posisi garis pada layar,
Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di
layar
|
11
|
Fokus
|
Menajamkan garis pada layer untuk mendapatkan gambar
yang lebih jelas, digunakan untuk mengatur fokus
|
12
|
Position X
|
Mengatur posisi garis atau tampilan kiri
dan kanan. untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya
nol)
Untuk
menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar (posisi arah horizontal) Switch
pelipat sweep dengan menarik knop, bentuk gelombang dilipatkan 5 kali lipat
kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin.
|
13
|
Sweep time/div
|
Digunakan
untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi (f), mengatur berapa nilai
waktu yang diwakili oleh satu div di layar
Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm
(volt/div) pada layar CRT, ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia dari
0,01 v/div s.d 20V/div
Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu
priode atau pun square trap Cm (div) sekitar 19 tingkat besaran yang tersedia
terdiri dari 0,5 s/d 0,5 second.pengoperasian X-Y didapatkan dengan memutar
penuh kearah jarum jam. Perpindahan Chop-ALT-TVV-TVH. secara otomatis dari
sini. Pembacaan kalibrasi sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel
diputar penuh se arah jarum jam.
|
14
|
Mode
|
Untuk memilih mode yang ada
|
15
|
Variabel
|
Untuk kalibrasi waktu periode dan
frekwensi.
Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical
pada CH 1 (Y) pada putaran maksimal ke arah jarum jam (CAL) gunanya untuk
mengkalibrasi mengecek apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar
CRT.
Digunakan untuk menyetel sweeptime pada
posisi putaran maksimum arah jarum jam. (CAL) tiap tingkat dari 19 posisi
dalam keadaan terkalibrasi .
|
16
|
Level
|
Menghentikan gerak tampilan layar.
|
17
|
Exi Trigger
|
Untuk trigger dari luar.
|
18
|
Power
|
Untuk menghidupkan Osiloskop.
|
19
|
Cal 0,5 Vp-p
|
Kalibrasi awal sebelum Osiloskop digunakan.
|
20
|
Ground
|
Digunakan
untuk melihat letak posisi ground di layer, ground Osiloskop yang dihubungkan
dengan ground yang diukur.
|
21
|
CH2 ( input Y )
|
Untuk
memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan Vertikal.
Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH 2
dan berkas yang nampak pada layar hanya satu.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar